WADUK GEMBONG YANG PENUH DENGAN INSPIRASI

Sore yang indah... Betapa indahnya saat Matahari mulai masuk dalam naungan awan kuning kecoklatan itu. Dengan perlahan sekali seakan dalam hembusan angin mimpi yang tengah membawa sejatinya diri ini dalam alam bebas. Ya bebas tanpa sedikitpun ada beban. Sedangkan Dari ufuk barat hembusan angin sore yang menerpa birunya air di waduk Gembong (Seloromo)  menjadi saksi bisu keindahan alam yang selama ini menjadi tujuan wisata masyarakat pati dan sekitarnya.


sore itu memang indah, sejuk dan mempesona. Tak pernah sebelumnya saya merasakan sejuknya udara di waduk selo romo ini. Walau hampir setiap sore saya sering duduk duduk di pinggir air waduk tersebut.  Hanya ingin sekedar menghilangkan penat di pikiran karena kesibukan kerja . Ya hidup ini memang kerja dan kerja ? lalu Bagaimana dengan Beribadah Kepada-Nya? Tiap hari  yang ada di pikiran kita hanya uang dan uang...!!! bahkan kita sendiri telah lalai dan banyak mengorbankan kasih sayang untuk keluarga kita hanya sekedar untuk usurusan uang... ya memang begitulah yang saya rasakan selama ini, Punya anak dari bayi sudah dititipkan pada orang lain, Ibunya yang seharusnya merawat anak-anaknya saya rebut pula untuk membantu saya dalam hal bekerja... Berangkat pagi pulang malam... terus ... dan terus selama ini,, hingga kasih sayang saya pada anak hanya saya gantikan dengan bekerja... maafkan anakku, maafkan kami Ya Allah yang sudah tidak amanah pada tiitpanMu... Kadang kita pulang anak kita sudah tertidur lelap, tak tega kalau harus membangunkannya demi untuk melihat kita sudah pulang, Begitupun kalau pagi sering dia belum terbangun dari tidurnya sudah lagi kita tinggalkan bekerja... apa seperti ini sebagai  orang tua? yang hanya menyibukkan diri dnegan bekerja hingga tak pernah mempedulikan buah hati kita? 

Ya Tuhan apa hendak dikata??? Kalaupun demikian yang selama ini saya lakukan maafkan ya Tuhan,,

Hidup memang perlu bekerja untuk mendapatkan uang, dan dari uang itu lah kita bisa membeli sesuatu untuk keperluan hidup. Berdoa adalah wajib bagi kita orang yang percaya adanya Tuhan yang maha memberi kasih sayang dan maha mencukupi kebutuhan mahluknya. Bekerja dan berdoa adalah dua rangkaian yang tidak bisa dipisahkan, Bekerja tanpa berdoa adalah sombong dan berdoa saja tanpa dibarengi dengan bekerja juga sia-sia bagi kaum awam seperti saya. 

Banyak sekali orang yang bekerja dan mereka tidak pernah tawakkal kepada-Nya setelah itu, Mereka hanya mengandalkan akal pikiran dan tenaga saja. Padahal sebenarnya tidak ada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah. 

Waduk Gembong yang tengah menjadi saksi bisu pada uraian isi hati ini. Bisu namun seakan membisikkan wahyu lewat hembusan anginnya yang kadang menyentuh dalam lubuk hati ini. Dingin namun sejuk. Dan tatkala aku lontarkan pandangan mata ini pada luasnya air waduk, maka tersentuhlah hati ini, seakan air waduk itu mengisyaratkan seribu bahasa yang tak dapat aku memahaminya. Hendak aku artikan namun sama sekali pikiran ini jauh dari pada makna yang ada pada desiran angin membawa air tersebut. 

Bertanya pada Tuhan adalah jawaban yang paling tepat dengan teka-teki ini. Ya tuhan dalam hatiku berdoa Engkaulah yang maha gaib namun bukan berarti kami tidak bisa melihat engkau jika memang Engkau menghendaki. 
Berilah saya kekuatan untuk mengartikan semua ini, semua yang aku lihat dalam teka-teki air dihadapanku ini. Apakah yang saya rasakan adalah kehendakMu? Ataukah hanya  para mahluk penghuni air ini yang secara sengaja hendak memberikan sebuah isyarat yang sampai saat ini belum juga aku mengetahui maknanya. 

Sambil aku duduk dan akhirnya terbaring karena hawa angin yang senantiasa membuat mata ini terasa kantuk. Maka terlelaplah aku seketika di atas hijaunya rumput disekeliling waduk seloromo tersebut. Didalam tidur yang penuh teka-teki itu hadirlah seorang Bapak laki-laki sekitar umur 80 th dnegan membawa pancing dan ember. Ia menghampiriku, memberikan aku sepatah dua patah kata namun saya tak tahu persis apa yang dikatakannya. dan selanjutya dia memegang tanganku dan dengan isyarat matanya seakan dia mengajak saya ke tepi waduk. Aku ikuti saja seakan saya tak ingat apa2, seakan-akan saya terhipnotis dan hanya menuruti kemauan dia. 

Di tepi waduk itu ia mengeluarkan pancingnya dalam tas beserta apa-apa yang digunakan untuk memancing. Tak lama kemudian ia mencelupkan pancingnya sekitar 3 meter dari tempat kami duduk. Sungguh tidak aku duga baru beberapa detik saja umpan pancingnya sudah disantap ikan, langsung dia menariknya ke tepi waduk dan Alhamdulillah sebuah ikan mujaer besar dapat diperolehnya dengan beberapa detik saja. 

Tertarik sekali aku dengan semua ini, akhirnya dia memberikan pancingnya kepada saya. Sayapun langsung memansang umpan dengan tergesa-gesa seakan takut ikannya akan cepat pergi dari dekat sini, karena ku lihat masih ada beberapa ikan yang loncat-loncat di depanku. Sekitar 3 meter pula aku melempar umpan itu, dan saya yakin dalam beberapa hitungan detik saja saya akan mendapatkan ikan seperti yang diperoleh Bapak itu. Beberapa detik berlalu hingga hampir mencapai 60 detik tak kunjung umpanku di sambar ikan, satu menit sudah berlalu, 2 menit bahkan sampai 15 menit tak kunjung juga ada ikan yang mau menyambar umpanku.

Dari belakang Bapak itu menepuk pundakku, dia bilang Manusia itu punya Rejeki sendiri-sendiri, yang penting kita berusaha, bila rejeki kita satu gelas maka tak mungkin kita merebut ember untuk mengisinya. Yang masuk dalam gelas hanya seukuran gelas. Jalan hidup manusia itu berbeda beda, maka tidak perlu kita iri dengan pekerjaan atau pendapatan yang orang lain dapatkan. Tak perlu kita ikut-ikutan pada apa yang kita pandang itu selalu enak dalam pikiran kita. Toh semuanya sama. Hanya sejauh mana kita bersyukur pada Tuhan yang telah memberikan apa-apa bagi kita. Syukur pasti jalan untuk cukup. 

dalam kehidupan ini kita hanya menjalankan saja, semuanya sudah diatur oleh yang Maha Kuasa. Saatnya bekerja kita harus bekerja, dan saatnya berdoa menghadap Tuhan kita harus laksanakan. Tidak boleh sombong dari apa yang sudah kita peroleh baik itu rejeki, kesehatan dan keselamatan dalam hidup ini. Kembalikanlah semuanya pada Tuhan yang maha sempurna Yang maha penolong dan maha segalanya. 

Intinya Berusahalah dan berdoalah dalam setiap kita menjalani kehidupan ini, dan yakinlah bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan hambanya terlantar selagi "SEORANG MANUSIA ITU MENOLONG DIRINYA SENDIRI" 

Dan beliau juga memberiakn nasihat :  Sebagai seorang jawa, maka tak pantaslah sekiranya kita meninggalkan adat istiadat jawa. Kita sebagai orang jawa adalah patut untuk melestarikan adat dan budaya jawa. Jangan pernah beranggapan bahwa adat jawa itu bertentangan dengan agama. Hanya orang yang tidak tahu yang selalu menganggapnya demikian. Selalu menganggapnya syirik, padahal dia sendiri tak tahu pasti makna syirik itu. Jangan mudah menganggap sesuatu yang belum pasti kita ketahui kebenarannya sebagai ajaran yang tidak benar. Kalupun kita seperti itu berarti kita belum tahu apa-apa tentang apa yang kita sangkakan. Jangan pernah menghina orang yang masih rekat dengan adat jawa, Kalau kita mengetahui bahwa jawa dalah keramat maka tak akan mungkin kita menghina atau bahkan memusuhi oramga yang rekat dnegan adat dan budaya jawa. Jangan pernah mendebatkan agama dengan adat jawa. Mereka berdiri sendiri-sendiri namun SATU TUJUAN. Agama adalah agama namun jangan pernah mengira hanya dengan beragama saja kita sudah cukup sebagai hamba Tuhan. Agama bukan semata-mata jalan untuk mengenal Tuhan. Namun agama harus kita jadikan sebuah jembatan untuk menuju Tuhan. Bukan saling mendebatkan suatu paham atau kelompok tertentu yang belum tentu kebenarannya. Islam adalah agama Allah, dan orang Islam meyakini hanya agama Islam yang paling benar dan yang lain salah. Begitupun dengan agama yang lain seperti kristen, hindu ataupun budha, mereka juga meyakini bahwa apa yang mereka pegang adalah yang paling benar. Kalupun seperti itu memang tak sepatutnya menjadi masalah, namun ironisnya mengapa mereka banyak sekali yang bermusuhan karena perbedaan paham? toh kalau ditanya setiap agama jawabanya adalah sama yaitu untuk menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa. Hingga suatu paham selalu saja memicu suatu perdebatan dan pertengkaran yang mengakibatkan saling bunuh membuhun karena hanya beda paham dan beda jalan. Tuhan agama apapun tidak pernah mengajarkan untuk saling membunuh, yang ada malah untuk saling tolong menolong walau beda paham. 

Maka jangan selalu beranggapan bahwa orang yang tekun dalam beribadah, tekun pada agama adalah orang yang meniti jalan Tuhan yang lurus dan dia pasti masuk surga Tuhan? Belum tentu seperti itu, itu hanya wacana yang seharusnya manusia lakukan, namun rahasianya bukan hanya seperti itu, seperti yang pada masing-masing agama bilang. Manusia harus bisa menyelaraskan antara hubungan manusia dnegan manusia yang lain walaupun mereka berbeda agama ataupun beda paham. Yang membuat perbedaan adalah Tuhan bukan manusia sendiri. dan disitulah terdapat Rahasia Tuhan yang banyak sekali manusia tak pada mengerti. Hanya orang-orang tertentu saja lah yang memang benar-benar paham dengan seluk-beluk hidup ini. Maka mereka yang mengerti tentang rahasia kehidupan ini maka mereka selalu berhati-hati eling lan waspada. Mereka tidak pernah memusuhi saudaranya walaupun beda agama atau paham toh semuanya adalah mahluk Tuhan yang diturunkan di bumi ini sama halnya seperti kita. Kalaupun mereka salah karena suatu paham maka bukan urusan kita, itu urusan Tuhan yang maha mengetahui. Mereka tidak pernah ceroboh dalam melakukan sesuatu pekerjaan, karena mereka mengetahui kapan dia harus melakukan suatu pekerjaan dan kapan mereka harus berhenti melakukan pekerjaan. Rahasia Tuhan hanya sedikit saja yang mengetahui, hanya mereka-mereka saja yang ditunjuk untuk memahami sedikit saja tentang rahasia kehidupan ini. 

Mereka selalu memperhitungkan dan merumuskan setiap langkah, selalu menghadap ke langit untuk memohon petunjuk kepada Tuhan dalam setiap apa yang hendak mereka lakukan. Mereka tidak pernah berprasangka yang buruk, mereka tidak pernah menjelek-jelekkan agama orang lain, dan mereka tidak pernah mengkultuskan ajarannya sendiri. Dia hanya bertujuan pada Tuhan, pada Tuhan yang mewujudkannya pada Tuhan yang telah menganugerahkan kasih sayang kepadanya.

Mereka tidak pernah menghakimi perbuatan orang lain yang kebanyakan orang dianggap salah. Karena orang yang menganggap salah sejatinya tidak tahu apa-apa tentang apa yang dikerjakan oleh orang lain. Dia hanya tersenyum dan langsung seketika itu melihat kebesaran Tuhan yang banyak dari manusia tak mengetahuinya. 

Tuhan lebih tahu apa yang terjadi pada hambanya, maka tak patutlah kita selalu mengarahkan pikiran kita untuk menghakiminya walaupun hanya sekedar berprasangka. 

Maka kalau hanya sebatas rajin ibadah apakah cukup sebagai bekal menuju Tuhan kalau tidak ada hati yang besih seperti yang tertera pada tulisan di atas?
Sama sekali tak mungkin, kita bisa menuju Tuhan kalau hanya kita menjalankan apa -apa yang sudah diwajibkan kepada kita oleh Tuhan. Kalau Tuhan tidak membuat aturan yang bersifat wajib maka manusia tak akan pernah mau beribadah. 

Terbangunlah aku dari tidur sejenak namun membawa ilham itu. Dalam kepergian orang misterius itu dia hanya tersenyum dan mengucapkan salam "Assalamu'alaikum saudaraku, bila Tuhan berkehendak kita pasti jumpa kembali".
Waktu itu aku serasa bukan bermimpi, sebuah kenyataan langsung dihadapan saya. Namun ternyata mimpi yang sampai membuat aku merinding setelah tua itu pergi. 

Waktu itu menjukkan pukul 17.50 . Berarti aku tertidur selama 20 menit. teringat aku waktu duduk-duduk di dekat air waduk adalah pukul 17.30. Namun dalam waktu 20 menit itu telah membawa sebuah inspirasi kehidupan yang begitu dalam. 

Suara adzan dari satu masjid dan masjid yang lain telah terdengar olehku, berarti ini sudah waktunya sholat maghrib. Segeralah aku berdiri, namun aku tak menyangka tubuhku terasa lemas sekali, seakan lelah dan tidak makan 2 hari. Ku coba lagi untuk berdiri lagi, namun tak ada beda tubuhku masih lemas dan lemas sekali. Tak sempat aku berfikir kenapa badanku tersa lemas sekali. 

Akhirnya aku kembali berbaring sambil mendengarkan adzan dan menjawabnya. Sampailah pada lafad Allahu akbar- Allahu akbar Laa ilaa ha illallah... berdoalah aku namun hanya dalam hatiku tanpa mengangkat kedua tangan ini. "Ya Allah, Rabb Pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan, Berilah Al-Wasilah (derajat di Surga, yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam) dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkan beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan. 

Kucoba untuk berdiri lagi mengingat waktu maghrib cuma sebentar, Alhamdulillah perlahan aku sudah bisa berdiri walau tubuh ini masih agak lemas. Namun tak apa, kalau saya masih tetap di sini saja berarti saya akan ketinggalan sholat maghrib. 

dan mulailah aku mendekati motorku dan  meghidupkannya untuk membawa diri ini ke masjid. dan pada waktu itu saya sholat di masjid Pohgading , itulah masjid yang paling deket dari pinggir waduk tempat aku tertidur tadi. Setelah menyelesaikan sholat maghrib aku pulang ke rumah, dan sampai larut malam aku memahami makna mimpiku yang terjadi di waduk gembong tersebut. 

Wassalam ............


No comments:

Post a Comment