SATRIO
PININGIT TELAH MUNCUL
Tulisan ini dipersembahkan husus bagi mereka
yang ingin memahami kebenaran tentang misteri: Satrio Piningit, Imam Mahdi,
Dajjal, Yesus Kristus, anti kristus, nabi Isa, Almasih dan Ratu Adil Tulisan
ini juga mengungkap misteri: Sabdo Palon Nayo Genggong, Nyi Roro Kidul, mahluk
ruang angkasa, (UFO), leluhur bangsa israil dan benua atlantis
________________________
Joyoboyo meramalkan akan munculnya Satrio Piningit yang
nanti akan membawa Indonesia ke masa keemasannya. Ramalan itu dituliskan ulang
oleh Raden Ngabehi Ronggowarsito. Perkataan “muncul” dalam ramalan tersebut
tidak boleh diartikan sebagai kemunculan pemimpin sebagaimana yang lazim kita
ketahui atau lihat selama ini. Satrio Piningit adalah dua kata sifat yang
menyatu dan melekat pada diri seseorang. Satrio adalah sifat seorang petarung
sejati dalam menegakkan kebenaran dan membela orang-orang yang tertindas dan
teraniaya. Piningit adalah sifat yang memingit diri artinya tidak mau diketahui
oleh masyarakat.
Satrio Piningit hanya satu orang saja dan bukan tujuh
orang, sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang yang tidak faham. Meskipun
Satrio Piningit telah muncul dan sudah berada di tengah-tengah kita akan tetapi
tidak akan mungkin kita dapat mengetahui sosok beliau. Jika masyarakat
mengetahuinya maka secara otomatis gugurlah hakikat dan jati dirinya sebagai
seorang Piningit (memingit diri).
Tanda kemunculannya adalah terjadinya “Goro-goro”.
Goro-goro yang dimaksudkan dalam ramalan Ronggowarsito adalah kerusuhan massif
yang menyebabkan tumbangnya rezim orde baru. Setelah Soeharto mundur dari
jabatannya selaku presiden Republik Indonesia, maka banyak tokoh-tokoh baru
yang bermunculan. Semua tokoh yang muncul tidak dapat dikatakan sebagai seorang
satrio, karena bukan mereka yang menjatuhkan Soeharto. Goro-goro adalah buah
karya “Satrio Piningit”.
Kerusuhan Mei 1998 adalah goro-goro yang kedua. Yang
pertama terjadi di Makassar pada peristiwa Black September 1997. Ini adalah
kota kelahiran beliau. Di kota inilah beliau dilahirkan dan dibesarkan kemudian
pergi mengembara dan berkelana ke seantero penjuru bumi. Ilmunya teramat sangat
tinggi. Dia mampu berada di mana-mana dalam ketiadaannya. Maksudnya tanpa
diketahui oleh manusia, jin dan syetan. Satrio Piningit adalah anak dewa yang
berwujud manusia. Wujudnya tidak berbeda sebagaimana manusia pada umumnya.
Ibunya adalah perempuan Jawa sehingga Satrio Piningit disebut juga sebagai
orang Jawa. Disebut anak dewa karena Satrio Piningit adalah titisan nabi Hidir.
Nabi Hidir adalah nabi yang penuh misteri. Diyakini ada
tapi tidak diketahui dimana keberadaannya. Sebelum nabi Adam diturunkan ke
dunia, nabi Hidir sudah ada di bumi. Nabi Hidir lah yang menyebabkan banjir
bandang di masa nabi Nuh, karena itu nabi Hidir disebut juga sebagai nabi Air.
Semua mahluk hidup membutuhkan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
karena itulah nabi Hidir disebut juga sebagai nabi yang mengatur rezki manusia.
Sebelum manusia mengenal agama langit (yahudi, nasrani dan islam), manusia
belum mengenal sebutan Allah. Manusia hanya mengenal dewa-dewa.
Semua agama bumi (hindu, budha, Kong Hu Chu dan sebagainya)
memuja dewa-dewa. Semua agama bumi menjadikan air sebagai sarana untuk
menyampaikan sesajian, sesembahan atau tolak bala yang dilarutkan ke air baik
sungai maupun laut. Semua itu ditujukan kepada nabi Hidir karena nabi Hidir
adalah dewa Maha Tinggi dari semua dewa-dewa yang dikenal manusia. Nabi Hidir
adalah peletak dasar semua ajaran agama bumi. Karena Satrio Piningit adalah
putera nabi Hidir maka Satrio Piningit disebut juga sebagai anak dewa berwujud
manusia. Wujud manusianya disebabkan karena dia dikandung dan dilahirkan oleh
perempuan Jawa yang pernah tinggal di Kelurahan Sambung Jawa Kota Makassar
setengah abad silam.
Sabdo Palon Nayo Genggong, bukan raja. Dia hanyalah seorang
abdi dalem raja. Sama halnya dengan Satrio Piningit dia juga bukan raja tapi
dia selalu mau duduk sejajar dengan raja. Dia tidak mau tunduk apalagi taat
kepada raja karena dia adalah abdi dalem Yang Maha Raja, Tuhan Semesta Alam.
Sejak Soeharto lengser ke prabon, Satrio Piningit sudah duduk di samping raja
(presiden). Dia berhak duduk di situ karena dialah yang menumbangkan kekuasaan
presiden Soeharto. Itulah sebabnya tidak ada orang yang berani mengaku paling
berjasa dalam menjatuhkan Soeharto. Semua presiden yang berkuasa setelah era
Soeharto selalu dihujat oleh rakyatnya sendiri karena tidak ada lagi presiden
yang memiliki “kharisma” raja. Kharisma itu sudah diambil dan disembunyikan
oleh Satrio Piningit. Dia mengambilnya dari presiden Soeharto pada malam hari
sebelum Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya. Tidak ada yang mengetahui
peristiwa ini kecuali mereka berdua. Masing-masing pihak mengajukan syarat.
Soeharto meminta agar dirinya dan anak-anaknya dilindungi secara hukum alam.
Dan Satrio Piningit mengajukan syarat agar Soeharto tidak menyampaikan kepada
siapapun tentang wujud rupa dan kehadiran Satrio Piningit. Kharisma “raja”
telah disimpan lama oleh Satrio Piningit untuk dipersembahkan kepada Ratu Adil
yang akan memerintah di Republik Indonesia ini jika waktunya telah tiba. Tanpa
Satrio Piningit maka Ratu Adil itu tidak akan pernah ada karena Ratu Adil yang
sesungguhnya adalah Satrio Piningit itu sendiri.
Satrio Piningit telah muncul dengan membawa senjata
“Trisula Weda”. Senjata trisula atau tiga sila atau tiga dasar adalah Laku
peran dia sebagai Imam Mahdi, Yesus Kristus dan nabi Isa. Itulah yang
dimaksudkan dengan Senjata Trisula.
Sebagai Imam Mahdi, dia akan membunuh dajjal. Dajjal adalah
mahluk bermata satu yang lahir dari segi tiga bermuda. Dajjal bukan mahluk gaib
tapi manusia nyata. Segi tiga bermuda adalah alat kelamin perempuan yang
melahirkan manusia. Yang dimaksud “bermata satu” adalah semua orang Indonesia
yang hanya melihat presiden yang berkuasa tanpa mau tahu atau melihat atau
meyakini bahwa Satrio Piningit telah duduk sejajar dengan presiden. Bermata
satu adalah penguasa (presiden, gubernur, bupati dan walikota) yang memerintah
untuk kesejahteraan dirinya sendiri, keluarganya, konco-konco atau orang
terdekatnya dan tidak mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Bermata satu adalah
orang perorang yang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan hak
dan kepentingan orang lain. Bermata satu adalah nafsu yang menguasai manusia.
Nafsu itu ada di dalam darah manusia. Imam Mahdi harus membunuh nafsu itu agar
manusia kembali sadar. Imam Mahdi berkewajiban menyadarkan manusia, baik
diterima dengan ikhlas maupun terpaksa karena dipaksa. Laku Imam Mahdi adalah
laku yang paling berat dijalani oleh Satrio Piningit, karena sebelum dia
menghadapi manusia yang masih hidup saat ini dia harus bisa menundukkan para
leluhur-leluhur mereka yang sudah mati yang punya pertalian darah langsung
dengan manusia yang masih hidup saat sekarang ini.
Di alam gaib, Imam Mahdi harus berperang dan harus bisa
menundukkan semua arwah manusia yang sudah mati. Karena Imam Mahdi tidak
terkalahkan sampai saat ini maka dia disebut sebagai seorang Satrio. Satrio
artinya seorang ksatria yang tidak pernah terkalahkan. Satrio Piningit sangat
mengenal leluhur kalian, leluhur manusia yang hidup saat ini. Leluhur kalian,
tunduk dan taat pada perintah Satrio Piningit. Bukan hanya leluhur kalian yang
dia kenal tapi semua kejadian masa lalu yang terjadi berabad-abad silam dia
ketahui dengan baik. Semua kejadian yang terjadi sekarang ini dan akan terjadi
dalam waktu dekat diketahui oleh Satrio Piningit. Sebagai Yesus Kristus, Satrio
Piningit akan membunuh anti kristus. Anti kristus adalah seorang pembual dan
pendusta. Anti kristus memiliki tanda (tatto) binatang di lengannya dan
bertuliskan angka 666 (triple six). Anti kristus bukan mahluk gaib tapi manusia
yang hidup sekarang ini yaitu mereka yang suka membual dan berdusta dalam
mencapai tujuannya. Manusia yang suka membual dan berdusta kedudukannya sama
dengan binatang. Ahli-ahli agama, entah dia islam, Kristen, yahudi, hindu,
budha, kong hu chu atau apapun sepanjang dia tidak memahami dengan jelas apa
yang dikatakannya maka orang itu termasuk pembual dan pendusta. Para politisi
yang hanya menebar janji-janji pada waktu pemilu hanya pembual dan pendusta
karena tidak mampu membuktikan apa yang dijanjikan dan dikatakannya. Demikian
pula terhadap presiden, gubernur, bupati dan walikota yang mengumbar janji
sebelum terpilih, setelah memerintah tidak mampu membuktikan janji-janjinya
maka disebut sebagai pembual dan pendusta. Siapapun manusia yang suka membual
dan berdusta adalah Anti Kristus. Angka 666 adalah unsur-unsur yang terdapat
dalam tubuh seorang manusia hidup. Ada enam unsur atau bagian pada tubuh
manusia yaitu; daging, tulang, darah, jiwa, hati dan ruh. Angka enam dituliskan
tiga kali (666) maknanya adalah Satrio Piningit membersihkan keenam unsur itu
tiga kali secara bolak balik, mulai dari daging, tulang, darah, jiwa, hati dan
ruh kemudian ruh, hati, jiwa, darah, tulang dan daging kembali lagi dimulai
dari daging, tulang, darah, jiwa, hati dan ruh. Metode pembersihan manusia dari
sifat binatang (pembual dan pendusta) dilakukan oleh Satrio Piningit dengan dua
cara. Daging, tulang dan darah dengan cara dibaptis atau dimandikan. Jiwa, hati
dan ruh (logika berfikir) dengan cara diurapi atau diasapi. Semua itu dia
lakukan secara gaib tanpa dilihat dan diketahui oleh manusia. Bagi manusia yang
telah mati. Satrio Piningit membersihkannya dengan tiga kali pembersihan saja
(333) yaitu jiwa, hati dan ruhnya oleh karena mereka sudah tidak lagi memiliki
raga dan jasad. Orang islam kalau mau shalat mendahuluinya dengan berwudhu,
membersihkan bagian-bagian tubuh tertentu dengan air masing-masing sebanyak
tiga kali dengan tujuan agar air itu meresap kedalam jiwa, hati dan ruhnya yang
bertujuan agar nafsu mereka menjadi tenang sejenak. Orang yang beragama hindu,
budha dan Kong Hu Chu juga mengimani angka “enam” pada versi dan pandangannya
masing-masing. Orang hindu meyakini adanya hukum karma baik dan buruk. Setiap
laku dan perbuatan kita maka karmanya akan turun sampai generasi yang keenam.
Orang budha meyakini adanya reinkarnasi atau lahir kembali. Setiap manusia yang
meninggal dunia akan terlahir kembali pada generasi yang keenam. Orang Kong Hu
Chu meyakini bahwa para leluhur dapat membantu keturunannya di dunia ini dalam
berusaha mencari rezki. Leluhur yang mereka maksudkan adalah sampai generasi
enam tingkat di atas (kakeknya kakek). Mengikuti agama leluhur, sama dengan
keyakinan agama yahudi. Mereka hanya beriman dan percaya kepada Tuhannya kakek
mereka yaitu Ibrahim (Abraham). Iman orang hindu, budha, Kong Hu Chu dan yahudi
adalah iman yang benar, semuanya tersinggung dalam alqur’an. Tidak ada yang
boleh menyalahkan mereka. Tidak ada yang boleh mengklaim dirinyalah atau
agamanya yang paling benar. Bagi yang telah dibersihkan (dibaptis dan diurapi)
Satrio memberi tanda kepada orang itu sebagai domba-dombanya. Satrio Piningit
adalah gembalanya. Barang siapa mengganggu domba-dombanya maka akan mendapatkan
murka Satrio Piningit sang penggembala. Domba-domba inilah yang akan
mendapatkan suasana Indonesia yang gemah ripah loh jinawi. Hidup damai dalam
keberkatan Tuhan. Baldatun Tayyibun wa rabbun ghofur. Sula (sila) ketiga
senjata Satrio Piningit adalah laku dia sebagai nabi Isa. Ini adalah fase
disuarakannya kebenaran. Suara kebenaran itu disebut sebagai “sabdo palon” Yang
menyuarakan kebenaran itu adalah malaikat Jibril (Gabriel). Dia akan membuka
pintu hati kecil manusia dan berbisik-bisik di hati manusia, sampai manusia
meyakini bahwa Satrio Piningit telah ada di sekitar kita meski belum tampak
oleh mata. Manusia yang dibisiki hatinya oleh malaikat dinamakan sebagai nayo
genggong. Semua nayo genggong akan diamanahkan tugas menyampaikan “sabdo palon”
bahwa Satrio Piningit telah ada di tengah-tengah bangsa Indonesia meski belum
dilihat atau diketahui siapa orangnya dan dimana keberadaannya. Jika di lihat
dan diketahui maka dia bukan Satrio Piningit. Dia anak dewa tapi bukan dewa.
Orang Jawa tapi dia memakai nama baru. Senjata
sakti Satrio Piningit adalah TRISULA yaitu Imam Mahdi, Yesus Kristus dan nabi
Isa. Senjata itu bisa dia miliki karena Satrio Piningit adalah titisan atau
putera tunggal nabi Hidir. Umur dua puluh tahun, bapaknya memasukkan cahaya ke
dalam diri puteranya. Malam itu disebut malam Lailatul Qadr. Waktunya adalah
malam kedua puluh tiga ramadhan tahun delapan dua. Cahaya itu bentuknya seperti
telur ayam warnanya kuning seperti warna bulan purnama. Nama cahaya itu adalah
“muhammad”. Karena dia yang diberi cahaya itu maka dialah yang dimaksud sebagai
keturunan Muhammad. Satrio Piningit adalah orang yang membawa tugas untuk
membuktikan kebenaran Muhammad yaitu kebenaran Alqur’an. Meski di dalam dirinya
ada cahaya Muhammad tapi Satrio Piningit tidak dibolehkan menggunakan kata
Muhammad di namanya. Cahaya itu adalah pemberian dari bapaknya, karena itu
dinamakan MAHDI. MAHDI artinya Cahaya Muhammad yang diberikan oleh nabi Hidir.
Diberikan bukan karena diminta. Diberikan karena sudah menjadi suratan tangannya.
Surat itu sudah tertulis dilauhin mahfudz. Surat itu adalah perintah Tuhan yang
diturunkan kepada seseorang hambaNya dalam bentuk lembaran, sebagai misal lauh
taurat (torah) yang diberikan kepada nabi Musa yang terdiri atas sepuluh lauh
(lembaran) perintah. Sebelum “lauh” (lembaran perintah) diberikan orang yang
akan melaksanakan perintah (nabi Musa) terlebih dahulu diuji. Materi ujiannya
adalah yakin terhadap diri sendiri. Ujian ini penting oleh karena perintah
Tuhan harus dilaksanakan secara sendiri-sendiri atau seorang diri. Keyakinan
diri adalah bekal utama untuk merubah keyakinan ummatnya (orang-orang israil)
di masa itu. Setelah uji “keyakinan diri” berhasil maka Musa diberikan hadiah
berupa dapat “mendengar” suara Tuhan. Musa melihat api di atas bukit thur
(torah) bersamaan dengan itu Musa mendengar suara Tuhan yang menyatakan “Akulah
Tuhanmu”. Ujian selanjutnya adalah uji “keberanian diri”. Tuhan membekali Musa
dengan mu’jizat (ilmu sakti) kemudian diperintahkan membawa orang-orang israil
meninggalkan Mesir menuju ke Palestina. Fir’aun keberatan bila Musa mau
mengambil semua budak-budaknya (bani israil). Musa melawan dan terus memaksa
Fir’aun mengikhlaskan dengan keyakinan Musa bahwa ini adalah perintah Tuhan.
Fir’aun terus melawan dan mengejar Musa yang membawa pergi bani israil
menyeberangi lautan, Fir’aun terus mengejar mereka. Setelah Musa berada di
seberang laut merah (red sea) dengan bekal ilmu yang Tuhan berikan maka Musa
dapat menenggelamkan Fir’aun (Ramses II)
Hadiah yang Tuhan berikan atas uji “keberanian diri”nya
adalah diturunkannya lauh torah (taurat). Misi Musa membawa orang israil masuk
ke Palestina tidak kesampaian hingga ia meninggal dunia oleh karena Musa tidak
dikaruniai kecerdasan dan jiwa kepemimpinan (leadership). Karena misi belum
berhasil maka lauh torah hilang secara misterius, diambil kembali oleh Tuhan.
David (Daud) adalah orang yang dibekali kecerdasan dan leadership. Dialah yang
berhasil membawa orang israil masuk ke Palestina. Dengan bekal kecerdasannya
dia mampu merobohkan Jhalut (Goliath) hanya dengan sebuah batu kecil yang
melesat kencang dari ketapelnya dan mengenai kepalanya Jhalut. Dengan bekal
kepemimpinannya dia diangkat sebagai raja bagi orang israil. Dengan bekal itu
pula Daud (David) dapat mengatur waktu-waktunya, sehari khusus untuk ibadah
memuja-muja Tuhan, sehari untuk mengatur rakyatnya (orang-orang israil) dan
sehari buat membina keluarganya, anak-anak dan isteri-isterinya. Di masa Daud,
lauh torah kembali diturunkan Tuhan dan disimpan oleh Daud (David) di bait
Allah (Baitul maqdis-masjidil aqsa). Orang yahudi (israil) tidak boleh lagi
memuja dan mengkultuskan Musa (Moses) karena Musa tidak lagi sendiri. Satrio
Piningit telah menggenapkannya. Keyakinan diri dan keberanian diri Satrio
Piningit setara dengan keyakinan diri dan keberanian diri yang dimiliki oleh
Musa. Satrio Piningit juga telah mendengar suara Tuhan sebanyak dua kali.
Pertama, saat Tuhan menetapkan perempuan yang harus dia peristerikan. Ini sama
saat Musa diperintahkan mengawini putri nabi Syuaib. Kedua, setelah Tuhan
memberinya tanda berupa “titik merah” di atas tulang rusuknya. Dua titik merah
merupakan tanda dua mu’jizat yang sama dipunyai nabi Musa. Pertama adalah
kekuatan di tongkatnya dan kedua adalah di telapak tangan kanannya. Itulah sebabnya
Satrio Piningit tidak dibolehkan menggunakan kedua telapak tangannya untuk
mengerjakan pekerjaan kasar. Tongkat Satrio Piningit adalah tongkat gaib karena
musuh-musuhnya adalah gaib. Sejak peristiwa malam “lailatur qadr” itu, saat
cahaya Muhammad diberikan oleh nabi Hidir kepada Satrio Piningit, maka dia
telah mengetahui bahwa dirinya adalah seorang MAHDI akan tetapi dia belum
memiliki keyakinan diri. Keyakinan diri diberikan saat dia sudah mendengar
suara Tuhan yang pertama. Keberanian diri diberikan saat dia sudah mendengar
suara Tuhan yang kedua. Pada masa-masa itu Satrio Piningit belum bisa mengklaim
dirinya sebagai Imam Mahdi, karena waktu itu Satrio Piningit belum naik ke
langit menerima lauh (perintah) untuk berperang. Cahaya Muhammad yang ada di dalam
diri Satrio Piningit hanyalah cahaya yang diberikan. Keyakinan diri satrio
Piningit adalah keyakinan yang diberikan. Keberanian diri Satrio Piningit
adalah keberanian yang diberikan. Satrio Piningit hanyalah seorang yatim yang
miskin papa dan tidak punya apa-apa. Semua yang dimiliki hanyalah pemberian
dari Tuhannya. PROSES MENJADI IMAM
MAHDI Tidak ada ayat di dalam alqur’an yang menceritakan tentang Imam
Mahdi. Ummat islam tahu tentang Imam Mahdi, dajjal dan turunnya nabi Isa hanya
melalui hadist nabi Muhammad. Ummat islam terpecah belah menjadi beberapa
golongan hanya mempermasalahkan soal Imam Mahdi padahal mereka tidak memiliki
pengetahuan sedikitpun tentang Imam Mahdi. Andaikan saja Imam Mahdi diceritakan
dalam Alqur’an maka dipastikan ummat islam akan terpecah berkeping-keping dan
kepingan-kepingan itu berada dalam lingkaran syetan durjana.
Korelasi antara Tuhan dengan Imam Mahdi sangat personality.
Suatu hubungan yang bersifat konfidensial (amat sangat rahasia). Tugas utama
Imam Mahdi adalah memunculkan kebenaran alqur’an. Ayat demi ayat dinyatakan
kebenarannya kemudian dirangkai dan disimpulkan. Imam Mahdi adalah Alqur’an
yang berjalan. Imam Mahdi adalah saksi yang menyaksikan Tuhan Semesta Alam
dengan segala penciptaanNya. Tidak ada yang mengetahui Tuhan dengan segala
rahasiaNya kecuali Imam Mahdi. Ummat islam tidak boleh mengkultuskan dan
memuja-muja nabi Muhammad betapapun besarnya jasa-jasanya oleh karena sekarang
ini nabi Muhammad tidak lagi sendiri. Dia tidak tunggal. Dia tidak Esa. Ada Imam
Mahdi yang merupakan pasangannya. Nabi Muhammad telah digenapkan. Nabi Muhammad
yang bertugas membawa alqur’an, Imam Mahdi yang bertugas membuktikan kebenaran
alqur’an. Imam Mahdi bukan nabi apalagi rasul karena tidak ada lagi nabi dan
rasul setelah Muhammad. Akan tetapi nabi Muhammad bukan pemimpin ummat manusia.
Imam Mahdi lah yang pemimpin ummat manusia. Alqur’an adalah kitab suci yang
diimani oleh ummat islam akan tetapi alqur’an bukan untuk ummat islam. Alqur’an
untuk seluruh ummat manusia baik yang masih hidup maupun yang sudah mati tanpa
membeda-bedakan latar belakang agamanya. Alqur’an bukan hanya untuk ummat
manusia saja akan tetapi alqur’an juga diperuntukkan untuk alam semesta ini.
Imam Mahdi berkewajiban menundukkan alam semesta ini beserta seluruh isinya
untuk menerima dan membenarkan alqur’an. Seluruh ummat manusia baik yang hidup
maupun yang sudah mati, seluruh masyarakat golongan jin maupun syetan harus
tunduk menerima dan membenarkan alqur’an. Imam Mahdi tidak ada urusan dengan
syiar islam karena Imam Mahdi tidak diberi tugas untuk membenarkan agama
Muhammad. Tugas Imam Mahdi adalah membenarkan alqur’an termasuk membenarkan
Tuhannya nabi Ibrahim. Berat nian tugas seorang Imam Mahdi. Berperang seorang
diri. Tiada hari tanpa perang. Jika ada waktu luang maka waktu itu hanya akan
diisi untuk mengatur strategi dan taktik untuk selanjutnya berperang dan
berperang lagi. Dalam hadist nabi Muhammad disebutkan “andaikan hari kiamat itu
dapat ditunda walau sehari maka Allah akan menundanya sekedar untuk membahagiakan
Imam Mahdi”. Hadist ini sahih. Hadist ini menggambarkan betapa beratnya tugas
menjadi Imam Mahdi. Ummat nasrani juga tidak lagi dibolehkan mengkultuskan
Yesus Kristus betapapun besarnya jasa dan pengorbanannya. Semua itu tinggal
sejarah dengan segala macam penafsiran yang keliru. Dia telah turun untuk kali
yang kedua. Dia turun untuk menggenapkan. Karena dia telah turun maka dia tidak
boleh lagi dikatakan Tuhan Yesus, sebab dia telah turun untuk menggenapkan.
Yang tunggal hanya ALLAH di syurga. Itulah Tuhan. Semua yang memiliki pasangan
adalah hamba Tuhan. Semua yang telah digenapkan adalah hamba Tuhan. Hanya Tuhan
saja yang satu. Sendiri. Dia tidak bisa digenapkan. Dia tidak bisa diduakan.
Maka ikutlah kepada agama bapa kita Abraham. Itulah agama yang benar. Bukan
agama Kristen, bukan juga Yahudi apalagi Islam. Ikutlah pada agama bapa kita
Abraham. Itulah agama yang lurus. Jalan yang lurus. Jalan menuju syurga yang
dijanjikan.
Untuk membuktikan kebenaran nabi Muhammad, Yesus Kristus
dan nabi Isa maka pada umur tiga puluh empat tahun Satrio Piningit naik ke
langit. Bukan jasad raganya yang naik tapi jiwanya. Waktu nabi Muhammad dulu
melakukan isra dan mi’raj, juga bukan jasad raganya melainkan hanya jiwanya
saja yang naik ke langit. Satrio Piningit naik ke langit seorang diri. Tidak
ditemani oleh siapa-siapa. Jiwanya meninggalkan jasad raganya dan melesat cepat
ke angkasa jagat raya dalam hitungan beberapa menit dia melintasi pintu langit.
Pintu langit bentuknya bundar seperti sumur tua yang terbuat dari susunan batu
merah yang tidak ditutupi semen. Diameter lingkarannya sekitar empat meter. Ada
tiga bangunan putih masing-masing berlantai empat dengan deretan kamar sebanyak
sepuluh sehingga setiap bangunan berbentuk seperti flat yang tiap bangunannya
terdapat empat puluh kamar. Flat-flat itu adalah tempat tinggal seratus dua
puluh malaikat dimana tiap bangunan didiami empat puluh malaikat. Di depan
bangunan flat tempat tinggal malaikat ada sebuah bangunan berbentuk bilik empat
persegi, ukurannya lebih kecil dari Ka’bah. Tingginya tidak setinggi Ka’bah.
Tinggi bilik itu hanya dua meter saja. Dindingnya terbuat dari kaca tebal.
Warnanya hitam pekat tidak tembus pandang. Hitamnya sama dengan kiswah Ka’bah.
Nama bilik itu adalah baitul aswan. Ilmu Tuhan tersimpan di dalam bilik itu. Di
depan bilik, di sisi kiri bangunan flat para malaikat ada hamparan padang pasir
sejauh mata memandang. Pasirnya bersih, warnanya kuning seperti warna bulan
purnama. Tidak ada angin tidak ada matahari di padang itu tapi hawanya teduh
dan tenang. Nama padang itu adalah padang masyhar. Seratus dua puluh malaikat
bertugas menjaga bilik baitul aswan. Tugas penjagaan ini disebut dengan tawaf.
Tugas lainnya adalah menjaga pintu langit agar tidak ditembus oleh jin dan
syetan yang suka mencuri-curi berita langit. Tiga malaikat mengambil ilmu Tuhan
dari dalam bilik baitul aswan kemudian mereka masukkan ilmu itu ke dalam diri
Satrio Piningit. Di lengan kanannya dimasukkan cairan berwarna merah darah dan
di lengan kirinya dimasukkan cairan berwarna putih susu. Cara memasukkannya
dengan cara menyuntiknya. Alat suntik yang digunakan seperti alat suntik yang
biasa digunakan orang kalau menyuntik sapi. Ilmu ini disebut ilmu nyata.
Peruntukannya untuk manusia nyata yang masih hidup saat ini. Kemudian Satrio
Piningit diisi lagi ilmu melalui hidungnya (jalur nafas). Alat yang digunakan
seperti alat bantu pernafasan sebagaimana yang biasa digunakan orang dirumah
sakit. Ilmu ini disebut ilmu gaib. Peruntukkannya untuk manusia yang sudah
berada di alam gaib karena telah meninggal dunia. Yang terakhir Satrio Piningit
diisi ilmu lewat ubun-ubunnya. Alat yang digunakan seperti alat yang digunakan
dokter atau paramedis kalau mendeteksi denyut jantung. Bentuknya seperti karet,
warnanya hitam dan diletakkan di ubun-ubun Satrio Piningit. Tujuan ilmu ini
adalah agar Satrio Piningit dapat menerima petunjuk langsung, atau perintah
langsung atau pengendalian langsung dari Tuhan Semesta Alam.
Setelah diisi dengan empat macam ilmu oleh malaikat maka
dengan sekejap mata Satrio Piningit langsung naik ke langit yang ketujuh. Di
sana dia berjumpa dengan malaikat Jibril alaihissalam dalam bentuk dan rupa
yang asli. Malaikat Jibril berdiri di pintu syurga. Di depan pintu syurga ada
hamparan putih yang ukurannya sekitar enam kali enam meter. Nama tempat itu
adalah sidratul muntaha. Di tempat itu Satrio Piningit bertekuk kedua lutut
dengan menengadahkan kedua tangannya. Lehernya mendongak ke atas. Dilihatnya
ada segumpulan kecil awan hitam. Nama gumpulan kecil awan hitam tersebut adalah
“arasy”. Di situlah Tuhan Semesta Alam bertahta. Satrio Piningit berkata “Ya
ALLAH, aku telah datang” kemudian Tuhan berfirman: “Hai …….. (Tuhan menyebut
tiga huruf nama Satrio Piningit dari Sembilan huruf yang dipunyai nama Satrio
Piningit yang sebenarnya) …. Kenapa kamu datang !. Kembali ke bumi !”. Satrio
Piningit tidak menjawab. Dia terdiam membisu. Perintah kembali ke bumi adalah
perintah untuk memunculkan kebenaran tentang apa yang dilihatnya dan apa yang
diketahuinya. Satrio Piningit adalah saksi yang menyaksikan. Sebagai saksi yang
benar, maka Satrio Piningit harus menyampaikan kesaksiannya. Penyampaiannya
bukan dengan kata-kata akan tetapi melalui tindakan. Dan tindakan itu dengan
jalan berperang! Dengan bekal ilmu yang didapatkan di langit pertama, Satrio
Piningit memimpin dirinya sendiri memimpin perang dengan bergelar Imam Mahdi.
Semua kejadian di muka bumi baik itu huru-hara, goro-goro, perang antar suku,
agama, dan bangsa-bangsa, bencana-bencana alam berupa awan panas, kebakaran
hutan, banjir bandang, tsunami, tanah longsor, letusan-letusan gunung berapi,
kecelakaan pesawat Adam Air dan Sukhoi SJ 100 dan kejadian-kejadian aneh
lainnya yang tidak dapat difahami oleh logika akal sehat manusia adalah bukti
nyata bahwa Imam Mahdi telah turun dan menyatakan kehadirannya. Satrio Piningit
bersaksi dan membenarkan keyakinan ummat nasrani bahwa Yesus Kristus mati di
tiang salib lalu bangkit dari kematiannya di hari yang ketiga, kemudian Dia
datang mengunjungi murid-muridnya dan memberi pesan-pesan terakhir. Setelah
pesan-pesan itu Dia sampaikan; Yesus Kristus naik ke langit, ke rumah bapa di
syurga. Satrio Piningit bersaksi dan membenarkan keyakinan ummat islam bahwa
bukan Isa yang disalib melainkan Tuhan menciptakan yang menyerupai dia. Yang
menyerupai nabi Isa adalah jasadnya sendiri. Jasad itu yang oleh bunda Maria
(Maryam) memberinya nama sebagai Yesus, adapun jiwanya dinamakan Isa oleh
bapa(nya). Nabi Isa juga naik ke langit. Satrio Piningit bersaksi dan
membenarkan bahwa Yesus Kristus atau nabi Isa ada di rumah bapa di syurga.
Ternyata mereka hanya satu. Manusia di bumi mengenal dia dengan dua nama.
Ternyata di syurga dia menggunakan nama barunya yaitu malaikat Jibril (Gabriel).
Cairan merah darah yang disuntikkan ke lengan kanan Satrio
Piningit saat berada di langit pertama sesungguhnya cairan itu adalah darah
Yesus Kristus ketika dia disalibkan. Cairan yang bentuknya seperti susu putih
yang disuntikkan ke lengan kiri Satrio Piningit sesungguhnya adalah jiwa nabi
Isa alaihissalam. Yesus Kristus dan nabi Isa menyimpan misteri bagi ummat
manusia dan menyisakan perbedaan pendapat dan permusuhan sepanjang sejarah
peradaban manusia. Yang dapat menyelesaikan perselisihan ini hanyalah Imam
Mahdi. Oleh karena itu nabi Isa menjadikan Imam Mahdi sebagai Imamnya juga.
Kedudukan Imam Mahdi lebih tinggi dari nabi Isa sedangkan kedudukan nabi Isa
dengan Yesus Kristus adalah sejajar ibarat lengan kanan dan lengan kiri. Yesus
Kristus dan nabi Isa adalah dua warna
yaitu merah dan putih. Imam Mahdi akan mempersatukannya menjadi merah putih
tanpa menodai warna-warna tersebut. Merah putih adalah bendera negara Republik
Indonesia. Negara tempat turunnya Imam Mahdi, Yesus Kristus, dan nabi Isa. Yang
membawa ketiganya turun ke bumi ini adalah Satrio Piningit. Hal ini dapat saja
terjadi oleh karena bapaknya Satrio Piningit bersaudara dengan bapaknya Yesus
Kristus (nabi Isa). Bapaknya Satrio Piningit bernama ALHIDIR atau nabi Hidir
sedangkan nama bapaknya Yesus Kristus (nabi Isa) adalah ALMASIH (MASEAS). Nabi
Hidir lebih dulu diciptakan, kemudian menyusul Almasih (Maseas) ALHIDIR adalah
cahaya gaib Tuhan sedangkan ALMASIH adalah cahaya nyata Tuhan. Oleh karena
bapak Satrio Piningit hanya cahaya gaib Tuhan maka dia harus memingit dirinya
dan harus merahasiakan jati dirinya yang sebenarnya. Berbeda halnya dengan
Yesus Kristus (nabi Isa) yang bapaknya adalah cahaya nyata Tuhan maka sejak
awal kelahirannya sampai dia mati dan dibangkitkan kembali diharuskan menyebut
siapa bapaknya. Pencapaian terakhir Yesus Kristus adalah menyatu dengan asal
penciptaannya yaitu menjadi MASEAS. Bangkit dari kuburnya di hari ketiga adalah
masa dia menjadi MASEAS. Saat itulah Yesus Kristus disebut sebagai Tuhan Yesus
oleh murid-muridnya diikuti oleh ummat nasrani sesudahnya. Alquran tidak pernah
menyebut Isa Almasih akan tetapi Isa Putera Maryam. Hanya ada dua ayat yang
menyebut kata “Almasih, Isa Putera Maryam”. Tidak ada ayat yang menyebut Isa
Almasih. Pencapaian tertinggi nabi Isa adalah saat dia sudah dibangkitkan untuk
dinaikkan ke langit menyatu dengan asal penciptaannya yaitu Almasih. Saat
itulah identitas dirinya sebagai Putera Maryam ditanggalkan dan berhak
menggunakan nama Isa Almasih. Nabi Isa Putera Maryam disebut juga sebagai
seorang nabi dan rasul oleh karena dia membawa ajaran Tuhan untuk disebarkan
kepada ummat manusia. Isa Almasih tidak boleh disebut nabi apalagi rasul karena
gelar Almasih dia dapatkan setelah dia dibangkitkan. Almasih bukan nabi apalagi
rasul. Almasih adalah cahaya nyata Tuhan. Itulah sebabnya setelah Yesus Kristus
dibangkitkan di hari ketiga maka dia menjadi MASEAS (ALMASIH) dan dinamakan
sebagai Tuhan Yesus. ALHIDIR (nabi Hidir) dan ALMASIH sama-sama hamba Tuhan.
ALHIDIR adalah cahaya gaib Tuhan. Bayangan gaib Tuhan. ALMASIH adalah cahaya
nyata Tuhan. Bayangan nyata Tuhan. Keduanya adalah hamba terdekatNya.
DisisiNya. Keduanya digenapkan. Hanya Tuhan saja yang satu. Tunggal. Esa. Ahad.
ALHIDIR menguasai bumi beserta seluruh isinya. ALMASIH menguasai langit beserta
seluruh isinya. Alhidir menguasai semua yang gaib. Almasih menguasai semua yang
nyata. Alhidir menguasai timur. Almasih menguasai barat. Alhidir menguasai
malam. Almasih menguasai siang. Jika ALHIDIR dan ALMASIH disatukan maka itulah
yang disebut dengan ALLAH. Tak satupun hambaNya atau ciptaanNya yang dapat
sampai kepada Tuhan melainkan hanya sampai kepada ALLAH-Nya saja. Tuhan
melindungi diriNya dibalik cahaya ALLAHNya. Tuhan hanya satu. Sendiri saja.
Semua hambaNya genap dan digenapkan. Satrio Piningit adalah titisan nabi Hidir.
Cahaya gaib Tuhan. Sejak kelahirannya sampai kematiannya dan saat dia
dibangkitkan kembali dia harus tetap memingit diri (Piningit) merahasiakan jati
dirinya. Manusia tidak boleh tahu dan tidak akan mungkin bisa mengetahui siapa
Satrio Piningit yang sebenarnya. Pencapaian tertinggi Satrio Piningit adalah
saat dia menyatu dengan asal penciptaannya yaitu menjadi ALHIDIR. Pencapaian
ini bisa terjadi apabila seluruh tugas-tugas yang diperintahkan Tuhan kepadanya
telah dia laksanakan dengan baik dan sempurnah. Jika Satrio Piningit telah
menjadi ALHIDIR maka ALMASIH akan turun kebumi menyatukan dirinya dan melebur
ke dalam ALHIDIR dan menjadi satu. Saat itulah Satrio Piningit muncul dengan
nama barunya. Nama barunya terdiri atas satu kata saja. Kata itu terdiri atas
sembilan huruf. Dengan nama barunya, Satrio Piningit akan memerintah, memimpin
Indonesia dengan julukan RATU ADIL. Indonesia akan masuk ke dalam masa
keemasannya. Indonesia akan menjadi kiblat bangsa-bangsa lain yang ada di muka
bumi ini. Bagi orang islam menyebut masa itu sebagai masa Isa Almasih memimpin
dunia. Orang Kristen menyebut adalah masa dimana Yesus Kristus turun mencari
domba-dombanya dan memberi makan domba-dombanya dengan penuh kasih untuk dibawa
naik kesyurga. GORO-GORO Sebelum
Satrio Piningit muncul maka akan terjadi lagi suatu peristiwa yang amat dahsyat
dan mengerikan. Goro-goro atau huru-hara yang terjadi secara merata di seluruh
belahan bumi. Itulah goro-goro yang keempat atau yang terakhir. Yang pertama
adalah peristiwa black September 97 di Makassar. Kedua, kerusuhan Mei 98 di
Jakarta. Ketiga adalah kerusuhan di Tunisia, Mesir, Lybia, Yaman, Suriah dan
Negara-negara tetangga disekitarnya. Kerusuhan pertama, kedua dan ketiga pada
hakekatnya sama saja hanya luas wilayah cakupannya yang berbeda. Persamaannya
adalah kekuatan gaib merasuk ke dalam diri manusia kemudian mengambil alih dan
menggerakkan manusia untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menumbangkan penguasa
tiran (presiden yang telah lama berkuasa). Penguasa nyata yang menguasai orang
banyak (rakyat). Penguasa nyata yang memerintah secara mutlak dan
sewenang-wenang kedudukannya sama dengan Fir’aun. Karena Satrio Piningit
menggenapkan Musa maka wajib baginya menumbangkan penguasa yang dzalim.
Kerusuhan keempat yang akan terjadi nanti adalah kerusuhan
dimana kekuatan gaib bergerak sendiri dan menjadikan manusia, orang perorang
sebagai sasaran amuknya. Orang perorang yang dimaksud adalah semua orang yang
membiarkan nafsu berkuasa atas dirinya. Penguasa gaib yang menguasai orang
perorang (pribadi) disebut Fir’aun dan orang perorang yang memperturutkan hawa
nafsunya disebut sebagai pengikut setia dan bala tentara Fir’aun. Karena Satrio
Piningit menggenapkan Musa yang telah menenggelamkan Fir’aun dengan semua
pengikut setianya (bala tentaranya) di laut merah maka Satrio Piningit juga
akan menenggelamkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya di lautan
darah. Akan terjadi banjir darah di mana-mana. Sebagian besar penduduk bumi
akan mati berdarah. Setelah goro-goro terjadi atau setelah Fir’aun dan bala
tentaranya ditenggelamkan di laut merah (banjir darah) maka selesailah tugas
Satrio Piningit menggenapkan Musa. Orang-orang yang selamat dari goro-goro
jumlahnya tidak banyak. Orang-orang yang selamat ini disebut sebagai bani
israil, termasuk orang-orang Israil yang telah mencaplok tanah Palestina. Orang
islam tidak dibolehkan dengki dan dendam kepada orang-orang israil karena
orang-orang israil yang umumnya beragama yahudi tidak tahu apa-apa. Mereka
hanya melaksanakan apa yang Tuhan pernah perintahkan kepada Musa (Moses), dan
orang-orang israil (yahudi) tidak dibolehkan lagi mengkultuskan Daud (David)
karena telah ada Satrio Piningit yang menggenap-kan Daud. Satrio Piningit tidak
akan menyebut kata bani israil (orang-orang israil) yang selamat dari banjir
darah (goro-goro). Satrio Piningit akan menamakan mereka sebagai orang
Indonesia yang merdeka. Yaitu orang yang dibebaskan dari belenggu kekuasaan
nafsu. Satrio Piningit akan merubah bendera Bintang Daud (David star) menjadi
bendera merah putih. Tanah yang dijanjikan bukan Palestina, akan tetapi tanah
(negeri) Indonesia yang gemah ripah loh jinawi. Semua damai. Tidak ada lagi
permusuhan, karena penyebab manusia bermusuh-musuhan adalah nafsu itu sendiri.
Dalam ramalan Joyoboyo disebutkan bahwa Satrio Piningit akan menyelamatkan
orang jawa yang baik, orang jawa yang jahat dikasih makan jin dan syetan. Orang
jawa yang baik maksudnya adalah bani israil yang diselamatkan. Orang israil
yang menguasai tanah Palestina sekarang adalah keturunan jawa. Orang israil
(yahudi) mengetahui dan meyakini bahwa leluhur mereka adalah orang jawa, asal
leluhur mereka adalah Jawa. Leluhur mereka berjalan meninggalkan pulau Jawa
untuk menyelamatkan diri dari bencana maha dahsyat berupa letusan gunung
krakatau yang pertama disusul dengan letusan gunung toba di Sumatera yang
menyebabkan terciptanya danau toba dan bukit barisan disusul dengan gempa bumi
dahsyat susul menyusul yang menyebabkan syurga dunia yang disebut benua
Atlantis menjadi hilang. Orang jawa yang dulunya mendiami Atlantis yang luas
daratannya mencakup seluruh daratan India sampai ke benua Afrika, menyebar
menyelamatkan diri dan melahirkan suku-suku bangsa sebagaimana yang kita kenal
sekarang ini.
Letusan gunung berapi maha dahsyat telah menenggelamkan
syurga bumi (atlantis) sekaligus meninggalkan misteri peradaban suku jawa kuno.
Para ahli atlantologi, setelah melakukan kajian dari berbagai sudut menyepakati
bahwa Indonesia adalah lokasi atlantis (syurga bumi) yang hilang. Temuan-temuan
arkeologi baik yang ditemukan di Jawa maupun di Flores (Timor-Kupang) semakin
memperkuat dalil jika dikatakan suku jawa kuno adalah suku tertua di muka bumi.
Peradaban jawa kuno jauh lebih tua dan
lebih maju dibanding peradaban suku maya dan suku-suku kuno lainnya di bumi
ini. Dalam alqur’an ada ayat yang menyebutkan bahwa Adam dan Hawa diturunkan ke
dunia karena melanggar larangan Tuhan. Mereka memakan buah huldi. Ayat ini kita
imani meski tidak rasional. Karena tidak rasional, ada baiknya kita
kesampingkan untuk sementara. Kita gunakan ayat alqur’an lainnya yang lebih
rasional. Dalam alqur’an Tuhan berfirman “Sesungguhnya langit dan bumi itu
dulunya satu lalu kami pisahkan. Langit Kami tinggikan. Bumi Kami rendahkan”. Pada
ayat lain Tuhan berfirman “langit dan bumi diciptakan dalam enam masa”. Pada
kitab injil disebutkan “Tuhan mencipta selama enam hari, di hari ketujuh Tuhan
beristirahat”. Langit dan bumi yang dulunya bersatu adalah Atlantis. Syurga
yang ditempati Adam dan Hawa bukan di langit akan tetapi syurga yang
dimaksudkan adalah Atlantis. Karena larangan Tuhan dilanggar maka Tuhan murka.
Murka Tuhan menyebabkan bencana dahsyat yang sangat besar, berupa letusan
gunung Krakatau yang pertama. Murka Tuhan menyebabkan langit dan bumi terpisah.
Murka Tuhan menyebabkan Atlantis tenggelam . Makhluk (belum dapat dikatakan
sebagai manusia) yang dulu menghuni Atlantis terpisah menjadi dua kelompok.
Yang tenggelam bersama tenggelamnya Atlantis, orang jawa menamakan mereka sebagai
penguasa/ratu pantai selatan Nyi Roro Kidul. Wilayah kekuasan Nyi Roro Kidul
meliputi laut Jawa sampai kawasan laut Segitiga bermuda. Orang jawa
mengkultuskan Nyi Roro Kidul memiliki kebenaran oleh karena beliau adalah
mahluk yang tenggelam bersama atlantis. Nyi Roro Kidul memiliki pasukan/bala
tentara. Mereka semuanya adalah penghuni atlantis. Kelompok penghuni Atlantis
lainnya adalah mahluk (belum dapat dikatakan sebagai manusia) yang ikut
terangkat naik ke atas saat langit ditinggikan. Mereka ini yang menghuni
planet-planet ruang angkasa. Manusia menyebut atau menamakan mereka sebagai
mahluk ruang angkasa (UFO). Dalam mitologi Yunani kuno mahluk-mahluk ini
dinamakan dewa-dewa. Nyi Roro Kidul dan UFO sama-sama misteri bagi ummat
manusia sebagaimana misterinya syurga Atlantis. Sebutan lain syurga Atlantis
yang tenggelam adalah pertiwi. Nyi Roro Kidul sebagai seorang dewi yang
berkuasa di tempat itu dinamakan sebagai ibu pertiwi. Semua raja-raja Jawa yang
berkuasa harus mendapat restu dari ibu pertiwi termasuk semua presiden yang
akan memerintah negara republik Indonesia. Mahluk yang menghuni pertiwi
semuanya berjenis perempuan sedangkan semua mahluk yang menghuni planet ruang
angkasa (UFO) jenisnya laki-laki. Mereka sengaja dipisahkan agar mahluk itu tidak
berkembang biak. Mereka adalah penghuni Atlantis yang tetap ada dan tetap hidup
hingga saat ini. Mereka bukan manusia bukan pula bangsa jin apalagi syetan.
Mereka memiliki kekuasaan di wilayahnya masing-masing. Semua mahluk yang
menghuni pertiwi tunduk dan taat kepada nabi Hidir dan semua mahluk yang
menghuni planet ruang angkasa tunduk dan taat kepada Almasih. Tidak ada mahluk
yang bisa sampai kepada Tuhan Yang Maha Pencipta. Bencana atlantis menyisakan
sepasang mahluk sebagai cikal bakal disebut manusia yang dipersiapkan Tuhan
mendiami daratan. Awalnya mereka juga terpisah sebagaimana keterpisahan bumi
dan langit. Yang laki-laki (Adam) berada di sekitar India dan yang perempuan
(Hawa) di daratan ujung Afrika. Mereka berdua dipertemukan Tuhan di padang tandus
Arafah. Pertemuan itu adalah awal dimulainya manusia berkembang biak, awal
dimulainya manusia mempertahankan hidupnya berbeda di masa Atlantis, syurga
bumi, segala sesuatunya telah disediakan. Untuk mengajari manusia bercocok
tanam maka Tuhan mengutus nabi Idris. Ini disebut sebagai masa yang kedua
menyusul masa yang ketiga era nabi Nuh. Di masa ini bencana banjir bandang
terjadi, tujuannya adalah alam barzah diciptakan. Alam ini untuk dihuni oleh
manusia yang sudah mati. Kemudian masa keempat era nabi Hud. Di era ini terjadi
lagi bencana gempa bumi, hujan debu menyusul masa kelima era nabi Shaleh juga
terjadi lagi gempa bumi dan hujan batu. Masa yang keenam adalah masa nabi
Ibrahim (Abraham). Nabi Ibrahim (Abraham) adalah nabi dan rasul yang keenam diutus
Tuhan. Dalam alqur’an disebutkan “Allah mengambil Ibrahim sebagai hamba
kesayanganNya”. Makna yang tersirat dari ayat ini adalah proses penciptaan
langit dan bumi selama enam masa telah selesai diciptakan. Dalam injil
disebutkan enam hari dan Tuhan beristirahat dihari yang ketujuh. Bumi dan
langit terdiri atas enam alam, jika keenam alam ini disatukan maka disebut
“semesta”. Keenam alam tersebut adalah alam langit, alam angkasa raya, alam
barzah, alam dunia, alam pertiwi dan alam neraka.
1. Di alam langit, terdapat dua langit yaitu langit pertama
dan lengit ketujuh. Langit pertama dihuni seratus dua puluh malaikat dan langit
ketujuh dihuni tiga malaikat yaitu Jibril (Gabriel), Mikail (Mikael) dan
Israfil (Sarafil). Dilangit pertama terdapat padang masyhar, dilangit ketujuh
terdapat syurga. Dua langit dan dua tempat. Semua harus digenapkan. Syurga
masih kosong dan belum berpenghuni.
2. Di alam angkasa terdapat dua tempat. Yang paling tinggi
ditempati oleh matahari dan gugusan bintang-bintang dan galaxy. Yang rendah
ditempati bulan dan ratusan planet-planet. Mahluk luar angkasa (UFO) menghuni
planet. Di angkasa terdapat dua tempat. Semua harus digenapkan.
3. Alam barzah adalah alam yang berada di atas tanah.
Tingginya setinggi puncak gunung. Di alam ini terdapat dua tempat. Yang paling
tinggi dihuni oleh roh-roh manusia yang sudah mati. Roh ini akan berinkarnasi
kembali pada kelahiran generasi keenam. Tempat yang paling rendah (setinggi
pohon kayu) dihuni jin dan syetan. Jin dan syetan tidak bisa melakukan
reinkarnasi akan tetapi mereka selalu mengganggu, menggoda dan menyesatkan
manusia. Di alam barzah terdapat dua tempat. Semua harus digenapkan.
4. Alam dunia terdiri atas dua unsur yaitu tanah dan air.
Dihuni oleh manusia yang terdiri atas dua jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Semua harus digenapkan. Tumbuhan dan hewan dikesampingkan karena
keduanya tidak dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan.
5. Di alam pertiwi terdapat dua tempat. Alam bawah laut
hingga dasar laut dan bawah dasar hingga kelempeng bumi. Semua harus
digenapkan.
6. Alam
neraka adalah alam yang terdapat dibawah kerak bumi. Di situ ada api yang
menyala-nyala dan sangat panas. Bila hari kiamat telah tiba maka matahari akan
jatuh kebumi melewati alam pertiwi. Api yang terdapat dimatahari akan
menggenapkan dirinya dengan api yang ada di neraka.
Semua harus genap dan digenapkan. Hanya Tuhan Yang
Menciptakan saja sendiri. Dia Tunggal. Dia Esa. Di masa nabi Ibrahim manusia
mulai mencari Tuhan yang menciptakan segalanya. Manusia memuja roh-roh leluhur
mereka. Ibrahim (Abraham) memiliki putera bernama Ismail (Samuel) dan Ishak.
Ishak memiliki putera bernama Yakub (Yakob). Yakub memiliki putera dua belas
orang dari empat orang ibu. Mereka inilah yang disebut dengan bani israil, yang
belakangan menganut faham agama yahudi. Orang yahudi meyakini adanya Tuhan
meski mereka tidak menyebut ALLAH karena sebutan itu belum dikenal oleh nenek
moyang mereka. Orang yahudi menamakan Tuhan dengan sebutan YAH WEH (Yehova).
YAH WEH artinya adalah Jawa. Jawa adalah asal usul nenek moyang mereka, asal
usul ummat manusia. Jawa adalah syurga atlantis yang hilang. Sampai hari ini
orang-orang israil (yahudi) berkeyakinan bahwa orang jawa (Indonesia) adalah
saudara tua mereka. Orang yahudi meyakini bahwa gunung Muriah yang ada di Jawa
adalah saudara kembar dengan gunung Moriah (Moriah Mount) yang ada di Israil.
Gunung Muriah di Jawa sebagai kakak kembar dan gunung Moriah di Israil adalah
adik kembarnya. Sabdo Palon Naya Genggong dalam ramalan Joyoboyo (Jawa kuno)
yang ditulis ulang oleh R. Ng. Ronggowarsito menyatakan bahwa Satrio Piningit
akan muncul menyelamatkan orang jawa. Maknanya adalah ummat manusia. Tanda
kemunculan Satrio Piningit adalah apabila gunung Merapi sudah meletus dan
laharnya mengarah ke barat daya. Penyebutan arah barat daya untuk memberi tanda
kepada dewi penguasa bumi pertiwi, Nyi Roro Kidul bahwa tidak lama lagi masa
syurga atlantis dinyatakan kembali dan itulah yang dimaksud dengan Indonesia
memasuki masa keemasannya. Satrio Piningit menyatakan kembali syurga atlantis
yang hilang untuk menggenapkannya. Segala sesuatu yang telah digenapkan adalah
hamba Tuhan Gunung merapi telah meletus pada tanggal 13 Mei 2006. Laharnya
mengarah ke barat daya. Baunya busuk dan tidak sedap. Malam kejadian itu adalah
malam saat bulan purnama, tepat disaat malam perayaan hari raya trisuci waisak
bagi ummat budha dan hari raya kuningan bagi ummat hindu. Biarlah waktu yang
akan mengungkap kebenaran ramalan ini.
Maka terjebaklah semua orang yang memusuhi israil.
Celakalah orang memusuhi pemeluk agama-agama lain. Kalian tidak faham dengan
apa yang kalian imani. Satrio Piningit bukan nabi apalagi rasul tapi dia
menggenapkan dua puluh lima nabi dan rasul. Dia bukan dewa. Dia hanya anak dewa
tapi dia menggenapkan semua dewa-dewa yang diketahui oleh ummat manusia. Semua
yang telah digenapkan tidak berhak mendapat pujian dari manusia. Maka
terjebaklah semua peramal yang suka menafsir-nafsirkan dan menduga-duga tentang
Satrio Piningit oleh karena sesungguhnya Sabdo Palon Nayo Genggong dengan
Satrio Piningit adalah satu di dalam kebersatuan yang nyata. Tuhan telah
memberi kecerdasan dan leadership (kepemimpinan) kepada Satrio Piningit untuk
menggenapkan Daud sebagai raja bagi orang israil. Raja Daud adalah raja yang
adil dalam membagi waktu. Sehari untuk ibadah memuja Tuhan, sehari mengatur
rakyatnya dan sehari mengurus isteri dan anak-anaknya. Karena hanya untuk
menggenapkan zahaja (sahaja, saja) maka Satrio Piningit lebih nyaman menyebut
dirinya sebagai Ratu Adil. Dengan menyebut dirinya sebagai ratu (kata tunjuk
bagi perempuan yang menduduki tahta tertinggi) maka Satrio Piningit akan
menempatkan dirinya sekaligus sebagai ibu bagi ummat manusia guna menggenapkan
ibu kandung yang melahirkan jasad manusia (orang per orang) masing-masing. Dia
akan mengasihi manusia (rakyatnya) dengan kasih yang tiada batasnya sebagai
mana kasih seorang ibu kepada anak-anaknya. Kekuatan gaib yang nantinya akan
bergerak adalah bala tentara jin dan syetan yang datang dari seluruh penjuru
bumi dalam keadaan baris berbaris dengan membawa sebilah pedang yang sangat
tajam untuk memenggal leher orang-orang yang dikuasai oleh nafsunya. Bala
tentara gaib ini tidak dapat dilihat oleh mata. Datangnya tiba-tiba dan dalam
sekejap mata leher sudah terpenggal. Dimana-mana mayat tanpa kepala
bergelimpangan. Darah segar berceceran. Aroma bangkai busuk menyengat
diterbangkan angin. Semua orang ketakutan. Huru-hara. Kacau balau. Seluruh
pemerintahan yang ada di muka bumi runtuh dengan sendirinya. Semua yang jahat,
semua pembual dan pendusta akan dihabisi oleh bala tentara jin dan syetan.
Semua yang baik akan selamat. Yang selamat itulah yang akan melihat Indonesia
memasuki masa keemasannya. Satrio Piningit membagi manusia dalam dua golongan
yaitu golongan jahat dan golongan baik. Yang jahat akan dikasih makan jin dan
syetan. Orang-orang yang tidak percaya terhadap kebenaran tulisan ini dianggap
sebagai orang jahat. Mereka dianggap sombong. Orang itu menganggap dirinya
lebih tahu, lebih benar padahal dia bodoh dan salah. Biarkanlah nanti dia akan
dipenggal kepalanya oleh jin. Yang baik akan diurapi kepalanya oleh Satrio
Piningit dengan penuh kasih, termasuk bagi mereka yang menerima dan meyakini
kebenaran tulisan ini dengan menggunakan akal fikirannya. Tulisan ini harus
dibenarkan oleh akal dan fikiran masing-masing. Orang yang baik adalah orang
yang memiliki kawruh budi. Mereka adalah orang-orang yang memiliki budi pekerti
dan berbudi luhur.
RATU ADIL
Sebagaimana laki-laki pada umumnya, Satrio Piningit juga
memiliki dua sisi sifat di dalam dirinya yaitu sifat maskulin dan feminim.
Sifat maskulinnya tercermin dari sifat dia sebagai seorang lelaki jantan,
gagah, perkasa, tak terkalahkan, gigih berjuang mempertahankan kebenaran yang
diyakininya meski hanya seorang diri. Meski tidak dominan, Satrio Piningit juga
memiliki sifat sebagai orang yang angkuh. Meski tidak punya apa-apa tapi mau
dikatakan memiliki segalanya, meski rendah tapi mau dikatakan tinggi, meski
miskin tapi mau dikatakan kaya. Meski hanya rakyat biasa mau dikatakan
penguasa, meski pembangkang sejati mau dikatakan penurut. Sifat angkuh adalah
sifat negative manusia tapi Satrio Piningit mampu menstrukturisasi sifat
negative itu menjadi positif. Oleh karena dia merubahnya menjadi positif maka
Satrio Piningit menjadikan semua itu sebagai motivasi dirinya agar dia bisa
membuktikan kebenarannya bahwa dia memang memiliki segalanya, dia memang kaya,
dia memang berkuasa. Dia membangkang kepada orang yang melakukan kesalahan tapi
dia menurut kepada orang yang bertindak benar. Sadar akan dirinya sebagai
seorang yatim, Satrio Piningit sejak kecil dikenal sebagai pekerja keras, tidak
suka berdiam diri apalagi tidur-tiduran atau bermalas-malasan. Dia tidak suka
rutinitas, dia suka dengan perubahan karena itu dia suka dengan tantangan.
Semakin besar tantangan semakin dia sukai karena perubahan yang dihasilkan akan
lebih banyak meski semua itu harus dia lalui dengan penuh kesabaran. Satrio
Piningit adalah seorang penyabar yang terbaik. Dia bisa memperlihatkan senyum
simpatiknya meski hatinya tersinggung pahit. Sifat sabar Satrio Piningit hanya
kamuflase saja guna menutupi sifatnya yang suka membalas. Siapapun yang
menyakitinya akan dibalasnya tanpa ampun melebihi rasa sakit yang pernah dia
rasakan. Ini berlaku kepada semua orang tanpa kecuali termasuk saudara sendiri.
Konsep keadilan menurut faham Satrio Piningit adalah apabila dia sudah
melakukan pembalasan yang setimpal. Sebagai anak dewa yang lahir dari rahim perempuan
Jawa, meskipun dia memiliki sifat sebagai seorang laki-laki maskulin akan
tetapi Satrio Piningit memiliki satu kelemahan utama. Kelemahannya inilah yang
membuktikan bahwa dia bukan seorang dewa. Satrio Piningit sangat “takut” kepada
ibunya. Dia takut tidak masuk syurga, karena kata orang syurga itu berada di
bawah telapak kaki ibu. Meski ibunya salah tapi dia tetap saja menurut kemudian
pelan-pelan merubahnya. Meski ibunya sudah marah besar dengan menghardik dan
memukulnya tapi dia tetap diam saja memasang badannya kemudian pelan-pelan dia
membuat lawakan kecil agar ibunya tersenyum. Senyum ibunya adalah hadiah
terindah bagi dirinya. Satrio Piningit memiliki faham bahwa segala derita ibu
saat ia berada di dalam kandungannya dan rasa perih, sakit yang tak terkirakan
yang ibu rasakan saat dia dilahirkan harus dibalas dengan cara membuat ibu
tersenyum terhadap putera kebanggaannya. Balasan itu sudah cukup setimpal untuk
menebus derita dan rasa sakitnya. Akan tetapi menurut faham Satrio Piningit;
Air susu ibunya adalah hutang abadi yang tak mungkin bisa terbalaskan sampai
kapanpun dengan cara apapun. Semasa hidupnya, Satrio Piningit senantiasa
membaktikan dirinya kepada ibunya. Setelah ibunya meninggal dunia, bakti itu
belum berakhir. Bakti Satrio Piningit diaplikasikan kedalam baktinya kepada ibu
pertiwi yang didominasi oleh keturunan bangsa-bangsa tanah Jawa sebagai asal
muasal leluhur ibunya, leluhur Satrio Piningit. Saat ini Ibu pertiwi merasakan
derita. Bangsa Indonesia menderita. Bencana terjadi dimana-mana. Rakyat susah
makan. Rakyat tidak merasa nyaman. Banyak amarah. Banyak kejengkelan. Mungkin
juga banyak kebencian. Semua itu ibu pertiwi merasakannya. Ibu pertiwi tidak
menangis. Ibu pertiwi tetap sabar, karena ibu pertiwi tahu bahwa dia sedang hamil.
Memang segalanya terasa tidak enak, jika ibu tengah mengalami masa ngidamnya.
Ibu pertiwi tahu bahwa janin yang ada di dalam kandungannya adalah pemimpin
besar dunia. Janin itu masih bersembunyi di dalam kandungan ibu pertiwi. Dia
masih terpingit dalam kandungan ibu pertiwi. Kelak, apabila telah terjadi
goro-goro yang amat dahsyat, sakit yang sangat menyakitkan, darah berceceran
dimana-mana dan banjir darah maka itulah tandanya, itulah masa Ibu pertiwi
melahirkan putera tunggalnya. Putra kebanggaannya. Putera yang diidam-idamkan.
Putera yang telah lama dinanti-nantikan. Puteranya itu memiliki nama yang
terdiri atas Sembilan huruf zah-aja (sahaja, saja) Puteranya itu akan memimpin
Indonesia dan dunia. Meskipun dia seorang laki-laki tapi dia memiliki gelar
Ratu Adil. Itu disebabkan karena dia memiliki juga sifat feminim, seperti ibu
pertiwi yang cantik jelita ini. Sifatnya itu adalah karena dia akan memerintah
dengan penuh kelembutan, penuh kasih dan penuh sayang. Bangsa Indonesia akan
merasa seperti berada di syurga. Merasa tentram, teduh, damai, segalanya
tersedia dan disediakan. Karena itulah bangsa-bangsa lain melirik Indonesia dan
ingin tinggal di Indonesia. Dan putera ibu pertiwi akan berkata “datanglah
kemari semua, kita wujudkan persatuan kita, persatuan Indonesia. Aku adalah
pemimpin kalian dengan mengedepankan kemanusiaan yang adil dan beradab. Kita
semua adalah hamba Tuhan dibawa panji Ketuhanan Yang Maha Esa. Bendera
kemerdekaan kita adalah merah putih. Lagu kebangsaan kita adalah Indonesia Raya.
Segalanya dan semua yang kalian nikmati ini awalnya dimulai dari orang Jawa,
dari tanah Jawa, kemudian menjadi raya disebut Indonesia yang artinya Satu
Untuk Semua” Dan ibu pertiwi yang cantik jelita dengan keluguannya berkata
”Semua dapat terjadi seperti ini karena puteraku takut tidak masuk syurga.
Karena bapaknya adalah dewa maka bapaknya buat syurga di muka bumi ini agar
puteraku merasa senang dan bahagia. Kesenangan dan kebahagiaan puteraku adalah
kesenangan dan kebahagiaan kita semua. Indonesia, satu untuk semua. Itulah
keadilan”
PENUTUP
Kapankah terjadinya goro-goro atau huru-hara?. Meskipun
waktunya sudah dekat akan tetapi tidak ada yang bisa memastikan waktu
terjadinya. Huru-hara akan terjadi secara tiba-tiba. Tidak ada tanda-tanda
apalagi pertanda yang mendahuluinya sehingga orang-orang tidak akan mungkin
bisa melindungi dirinya. Ibarat ibu yang sedang hamil, tidak ada yang bisa
memastikan pada saat kapan, jam berapa lewat menit dan detik keberapa ibu itu
melahirkan anaknya. Huru-hara terjadi pada malam hari. Semua orang ketakutan.
Banyak darah segar berceceran dimana-mana. Mayat-mayat dengan kepala terpenggal
tergeletak begitu saja. Mengerikan!. Sekarang ini adalah jaman edan!. Jaman
kebebasan!. Banyak tingkah laku manusia yang aneh-aneh dan lucu-lucu. Inilah
jaman hura-hura. Silahkan berhura-hura sebelum datangnya huru-hara. Hura-hura
adalah masa kebebasan dan kesenangan manusia, karena itu jin dan syetan
dikurung di dalam penjara bawah tanah dan mereka dibiarkan kelaparan. Mereka
tidak boleh ikut campur dengan apa yang mau dilakukan oleh manusia. Maksiat
merajalela karena manusia suka dan senang melakukannya. Semua orang merasa diri
benar padahal salah. Merasa pintar padahal bodoh. Merasa baik padahal jahat.
Dianggap dekat dengan Tuhan padahal jauh. Dianggap kuat padahal lemah. Itulah
sebabnya sehingga disebut jaman edan!. Keedanan manusia bukan disebabkan oleh
karena hasutan atau godaan jin dan syetan akan tetapi murni disebabkan oleh
karena manusia menuruti hawa nafsu yang ada didalam dirinya sendiri. Huru-hara
adalah masa kesenangan dan kebebasan jin dan syetan memakan manusia. Mereka
akan datang berlarian seperti binatang buas yang lapar!, Menurut faham dan
keyakinan Satrio Piningit itulah yang dimaksud dengan “keadilan”. Keadilan
harus ditegakkan di bumi ini. Setelah hura-hura maka huru-hara harus terjadi.
Keadilan harus tegak di bumi ini sebelum Ratu Adil memerintah.
KESIMPULAN
1.
Satrio Piningit telah berada di tengah-tengah kita. Melihat dan menyaksikan
kita. Orang-orang tidak mungkin bisa tahu sosoknya, jika ditahu orang maka dia
bukan Satrio Piningit. Orang-orang tidak akan mungkin bisa tahu keberadaannya
karena Satrio Piningit berada diantara dua alam, yaitu alam nyata dan alam
gaib.
2. Imam Mahdi dan nabi Isa yang ditunggu oleh orang islam
dan Yesus Kristus yang ditunggu-tunggu oleh orang kristen semuanya telah turun
ke bumi sejak tahun 1996. Ketiganya terakumulasi menjadi satu kesatuan di dalam
diri Satrio Piningit. Dalam ramalan Joyoboyo disebutkan bahwa Satrio Piningit
bersenjatakan “tri sula” maknanya adalah Imam Mahdi, nabi Isa dan Yesus
Kristus. Itulah senjata dan kekuatan Satrio Piningit.
3. Satrio Piningit akan memimpin Indonesia dan dunia dengan
gelar Ratu Adil. Pada waktu kemunculannya, Satrio Piningit menggunakan nama
baru. Namanya terdiri atas satu kata dengan sembilan huruf zahaja (sahaja,
saja). Pada masa itulah Indonesia akan memasuki masa keemasannya. Gemah ripah
loh jinawi. Tahun ini umur Satrio Piningit telah genap setengah abad.
4. Satrio Piningit berwujud seperti manusia sebagaimana
manusia pada umumnya. Bedanya adalah karena Satrio Piningit anak dewa. Disebut
anak dewa karena dia adalah anak atau titisan nabi Hidir. Nabi yang terkenal
memiliki ilmu yang paling tinggi dan tetap misteri hingga saat ini. Satrio Piningit
memiliki dua ibu kandung. Yang pertama; Ibu Rukmini (orang Jawa) adalah ibu
yang melahirkan jasad raganya. Kedua; Ibu pertiwi (negara Indonesia) adalah ibu
yang melahirkannya sebagai penguasa jagad raya.
5. Satrio Piningit adalah keturunan Jawa yang berasal dari
pulau seberang (Makassar). Setelah Raja Prabuwijaya memeluk agama islam, maka
Sabdo Palon Nayo Genggong berpisah dengannya. Sabdo Palon menuju Sulawesi
Selatan tepatnya di kerajaan Gowa-Makassar. Dia membimbing raja Gowa, hingga
raja Gowa memeluk agama islam dan diberi nama Sultan Alauddin. Sabdo Palon juga
membimbing Syekh Yusuf Al Makassary, waliullah. Di Makassar Sabdo Palon
meninggalkan jejak namanya sebagai “bawa karaeng” yang artinya sabda raja. Jika
di Jawa Sabdo Palon menunjuk letusan gunung merapi yang abunya ke barat daya
sebagai tanda kemunculannya, maka di Makassar Sabdo Palon menunjuk nama gunung
“bawa karaeng” (sabdo raja) sebagai tanda saktinya semua perkataannya meski
sudah ratusan tahun. Nama Makassar juga adalah nama yang diberikan oleh Sabdo
Palon. Makassar berasal dari kata makkasarak yang arti harfiahnya dari halus
menjadi kasar. Sabdo adalah sabda yang disuarakan. Suara tidak dilihat oleh
mata hanya didengar oleh telinga. Sabdo tentu ada pemiliknya. Pemiliknya yang
dahulunya gaib (halus) sekarang meng-kasar (makkasarak). Pemilik Sabdo Palon
adalah Satrio Piningit. Satrio Piningit akan berjalan kembali ke tanah Jawa.
Sabdo Palon tidak memiliki wujud yang nyata. Sabdo Palon menumpang kepada Nayo
Genggong untuk menyuarakan sabdo (suara). Sabdo Palon adalah nabi Hidir
alaihissalam. Maha guru seluruh raja-raja Jawa dan wali-wali Allah. Dia ada
dimana-mana. Umurnya 2000 tahun (angka 2 artinya digenapkan) lebih 3 tahun
(angka 3 adalah senjata sakti trisula wedha). Di Makassar (meng-kasar,
makkasarak) Sabdo Palon (nabi Hidir) mempersiapkan titisannya yang memiliki
jasad seperti manusia biasa kemudian diberi nama Satrio Piningit. Salah satu
tugas dari sekian banyak tugasnya adalah membuktikan kebenaran perkataan Sabdo
Palon. Satrio Piningit juga adalah Nayo Genggong.
6. Satrio Piningit yang bersenjatakan “trisula” muncul di
Indonesia oleh karena peradaban ummat manusia awalnya memang di Indonesia dan
nanti akan diakhiri di Indonesia pula. Para ahli mengatakan, benua Atlantis
yang hilang tenggelam adalah Indonesia. Satrio Piningit membenarkan perkataan
para ahli itu. Satrio Piningit harus keturunan Jawa karena peradaban tertua
ummat manusia adalah suku Jawa. Gunung Muriah adalah saksi bisu peradaban masa
lampau. Teliti dan cermatilah maka kalian akan temukan simpul-simpul
kebenarannya.
SARAN Penulis
memberi apresiasi yang tinggi kepada mereka yang telah membaca tulisan ini
terutama bagi mereka yang mencari kebenaran sejati tentang misteri munculnya
Satrio Piningit dan turunnya Imam Mahdi, nabi Isa dan Yesus Kristus
Penulis
meminta kepada para pembaca yang baik hati kiranya berkenan menyampaikan kepada
karib kerabat dan handai taulan untuk membaca tulisan ini. 21
Sebarkanlah tulisan ini
lewat media informasi jejaring sosial dan situs internet dan sarana lainnya
yang kalian kuasai. Kembangkanlah kreatifitas kalian masing-masing, agar
tulisan ini bisa sampai kepada ummat manusia, termasuk dibolehkan untuk di foto
copy dan disebarkan kepada orang-orang yang tidak menguasai teknologi informasi.
Seandainya saran penulis diterima dengan hati yang ikhlas dan dilaksanakan
secara patut maka kalian akan bisa merasakan kehadiran Satrio Piningit di dekat
anda. Dia yang menulis. Dia pula yang mengawasi penyebaran tulisannya. Jika
kamu berbaik hati maka dielusinya kepalamu dengan penuh kasih. Jika kamu jahat,
kikir dan sombong maka akan digebukinya kamu. Ditulis tanggal 1 Juni 2012 (Hari Lahirnya Trisila)
No comments:
Post a Comment